Pati, Jawa Tengah – Ratusan petani dan nelayan di Kabupaten Pati turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap aturan baru pembelian solar menggunakan barcode. Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor pemerintah daerah pada Senin (12/11/2024) tersebut diikuti para petani, nelayan, dan kelompok masyarakat lainnya yang merasa terbebani oleh kebijakan tersebut.
Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan agar pemerintah menghapus aturan yang dinilai menyulitkan akses mereka terhadap bahan bakar solar. Menurut mereka, penerapan sistem barcode ini mengakibatkan antrian panjang di SPBU serta sulitnya memperoleh solar bersubsidi, terutama bagi petani dan nelayan kecil yang mengandalkan solar untuk aktivitas sehari-hari seperti bertani dan melaut.
“Kami berharap pemerintah segera meninjau ulang kebijakan ini. Sistem barcode memang dirancang untuk memastikan distribusi solar bersubsidi tepat sasaran, tetapi malah menyulitkan kami di lapangan,” ujar salah satu perwakilan nelayan dalam aksi tersebut.
Selain itu, para petani dan nelayan mengkhawatirkan adanya potensi penurunan pendapatan akibat kesulitan mengakses solar untuk operasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil pertanian dan tangkapan ikan mereka. Mereka meminta agar pemerintah mencari solusi yang lebih tepat dan tidak membebani masyarakat kecil.
Aksi ini berlangsung damai, dan perwakilan peserta demo berharap agar aspirasi mereka didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat serta instansi terkait.